MANAJEMEN
SUMBER DAYA MANUSIA
1EB21
SELVIYANTI
FEBRIARDI, 28213363
I.
PENDAHULUAN
Sumber daya
manusia atau biasa disingkat menjadi SDM adalah potensi yang
terkandung dalam diri manusia untuk
mewujudkan perannya sebagai makhluk
sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola
dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju
tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan
berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti
sebagai bagian integral dari sistem yang membentuk suatu organisasi. Oleh
karena itu, dalam bidang kajian psikologi, para praktisi SDM harus mengambil
penjurusan industri dan organisasi.
Dalam tulisan saya kali ini mengenai “MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA” akan membahas mengenai macam-macam
SDM, pekerkembangan SDM di Indonesia, dan pemanfaatan sumber tenaga kerja dan
kompensasi. Bagi saya topic ini sangat menarik untuk dibahas karena bermaksud
untuk sharing pengetahuan serta tambahan wawasan mengenai topic yang akan saya
bahas.
II.
ISI
Dewasa ini, perkembangan terbaru
memandang SDM bukan sebagai sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal
atau aset bagi institusi atau organisasi. Dan mungkin bagi sebagaian anda belum
mengetahui bagaimanakah perkembangan SDM di bumi pertiwi ini, jika anda
searcing di google maka anda akan menemui beragam opini yang terbentuk mengenai
sejarah dari perkembangan SDM di Indonesia. Tetapi saya akan menyimpulkannya
dari beberapa sumber yang saya baca.
Pada saat jaman orde baru, perkembangan
bangsa Indonesia sangat pesat dan sempat tumbuh menjadi kekuatan yang cukup
diperhitungkan hingga mencapai puncaknya pada tahun 1996 sampai pertengahan
1997.
Setelah itu di Era krisis Ekonomi pada
akhir tahun 1997 yang melanda negara-negara dikawasan Asia dimana Indonesia
juga termasuk didalamnya, mengakibatkan perekonomian dengan segala aspek
didalamnya menjadi hancur dan mengalami kemunduran dan terpuruk. Lesunya dunia
usaha akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini mengakibatkan
rendahnya kesempatan kerja terutama bagi lulusan perguruan tinggi.
Sementara di sisi lain jumlah angkatan kerja lulusan perguruan tinggi
terus meningkat. Sampai dengan tahun 2000 ada sekitar 2,3 juta angkatan
kerja lulusan perguruan tinggi. Kesempatan kerja yang terbatas bagi
lulusan perguruan tinggi ini menimbulkan dampak semakin banyak angka
pengangguran sarjana di
Indonesia.
Menurut catatan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Depdiknas angka pengangguran sarjana di Indonesia
lebih dari 300.000 orang.
Indonesia.
Menurut catatan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Depdiknas angka pengangguran sarjana di Indonesia
lebih dari 300.000 orang.
Ekonomi abat ke 21 yang ditandai
dengan globalisasi ekonomi merupakan suatu kegiatan ekonomi perdagangan dimana
negara-negara diseluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin
terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritori Negara. Indonesia dikancah
persaingan global menurut World Competitiveness Report menempati urutan ke 45
atau terendah dari seluruh negara yang diteliti, dibawah Singapura (8),
Malaysia (34), cina(35), Filipina (38), dan Thailand (40).
Miris bukan melihat peringkat
Indonesia dikancah persaingan global? Padahal Indonesia memiliki kekayaan Alam
yang melimpah ruah. Tapi kekurangannya saat ini adalah pemanfaatan SDM yang
belum maksimal akibat kemiskinan, kesenjangan pendidikan, dan mungkin lunturnya
semangat nasionalisme generasi pemuda untuk kembali membangkitkan Indonesia
agar dapat bersaing secara global.
Menurut saya kondisi ini masih bisa
diperbaiki, dan saran saya bagi para generasi muda, perlu dimotivasi, siraman
rohani dan membutuhkan bimbingan untuk membangun karakter yang baik untuk para
individu tersebut. Dengan begitu tidak ada lagi pemuda yang mudah putus asa
atas kegagalan, tidak ada lagi pemuda yang bunuh diri karena hal sepele. Karena
hidup itu terlalu singkat jika diisi hanya dengan kesusahaan yang diakibatkan
pemikiran kita, pesimis, dan rasa malas.
III.
PENUTUP
Intinya
Indonesia masih bisa Berjaya seperti Negara-negara di Eropa, bahkan Amerika
jika para generasi mudanya mengetahui bagaimana memanajemen diri dan mau
membangun kesuksesan bersama demi Indonesia lebih baik dan maju.
Saya
sebagai penulis, menyadari masih banyaknya kekurangan dalam tulisan ini. Mohon maaf jika ada
kesalahan pada pengetikan dan materi yang saya sampaikan masih jauh dari kata
sempurna.
IV.
DAFTAR PUSTAKA
M. Fuad, Chrisine H, Nurlela, Sugiarto, Paulus YEF, Pengantar Bisnis,
Gramedia, Jakarta, 2000
Widyatmini, Pengantar Bisnis, Gunadarma, Jakarta, 1992
Tidak ada komentar:
Posting Komentar